Selasa, 29 September 2015

Artikel berjudul "Perang Melawan Narkoba" GENEMAN Tulungagung

STOP NARKOBA
Pesan Dari Generasi Muda Anti Narkoba (G6AN) Tulungagung




Narkoba merupakan ancaman serius bagi kelangsungan pembangunan khususnya di Indonesia, betapa tidak indikasi penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini bukan hanya terbatas pada kalangan tertentu saja, tetapi hampir semua kalangan baik dari tingkatan usia maupun jenis pekerjaan kenal dan terlibat penyalahgunaan narkoba, sebut saja mulai dari anak usia sekolah lanjutan tingkat pertama sampai para orang tua yang berusia hampir lanjut atau dari buruh kasar sampai pejabat pun terlibat penyalahgunaan Narkoba.
Berangkat dari fakta diatas sudah dapat dipastikan bahwa dampak penyalahgunaan NARKOBA telah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Secara langsung ada tiga pilihan bagi para pengguna NARKOBA, yaitu yang pertama mati, kedua penjara dan ketiga menjadi gila, apabila tidak ingin menghentikan kebiasaan buruknya menyalahgunakan NARKOBA tentunya kita tidak ingin hal tersebut terjadi pada diri kita atau salah satu anggota keluarga kita. Selain itu penyakit paling berbahaya serta mematikan dan belum ada obatnya sampai hari ini yaitu HIV/AIDS yang salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan jarum suntik yang tidak steril secara bergantian oleh pengguna NARKOBA. Penurunan prestasi bagi anak sekolah akibat penyalahgunaan NARKOBA merupakan dampak buruk yang tidak bisa ditawar-tawar karena generasi muda merupakan tonggak masa depan bangsa kita kelak.
Dampaknya juga dirasakan secara tidak langsung oleh masyarakat umum, misalnya pelayanan publik yang kurang memuaskan akibat para pelaku pelayanan publik (pegawai) tersebut telah dirusak mental dan pribadinya akibat penyalahgunaan narkoba, atau kekerasan dalam rumah tangga dan ketidak harmonisan hubungan dalam rumah tangga akibat salah satu dari anggota keluarga telah menjadi jungkie (sebutan lain untuk pengguna narkoba), juga semakin meningkatnya tindak kriminal dan semakin banyaknya macam modus operandi yang dilancarkan para pelaku kriminal tidak terlepas dari efek buruk penyalahgunaan narkoba. 


Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa barang haram tersebut dibeli dengan harga yang sangat tinggi sedangkan tidak semua pengguna narkoba memiliki kemampuan yang besar untuk setiap saat membeli narkoba, hal inilah yang membuat sebagian dari mereka (para pengguna) menghalalkan segala cara, bahkan tindak kriminal yang sangat keji pun dilakukan semata-mata untuk memperoleh barang haram tersebut.
Pemaparan di atas hanya sebagian kecil dari begitu banyak dampak buruk yang telah dirasakan bangsa ini pada khususnya akibat penyalahgunaan NARKOBA. Sebagai salah satu bentuk kepedulian kami untuk memerangi dan menyalamatkan generasi kita dari bahaya Narkoba yang searah dengan salah satu program pemerintah tentang pemberantasan NARKOBA yang tertuang dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 2002 tentang Penanggulangan penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif lainnya kami sebagai salah satu penggiat anti narkoba mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan sebagai tahap awal untuk menabuh genderang perang terhadap NARKOBA. Sebelum kita, keluarga kita, sahabat dan teman-teman kita, saudara-saudara kita menjadi korban selanjutnya dari bahaya penyalahgunaan NARKOBA.
Mengutip pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam berita on line 20 Maret 2011 menegaskan bahwa ada 3 (tiga) hal utama yang harus di perangi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia yaitu korupsi, terorisme dan narkotika. Terkait dengan narkoba, hingga saat ini hasil penelitian jumlah penyalahgunaan narkoba adalah 1,5 % dari penduduk indonesia atau sekitar 3,3 juta orang. Dari 80 juta jumlah pemuda Indonesia, 3% sudah mengalami ketergantungan narkoba, serta sekitar 15.000 orang telah meninggal dunia setiap hari 40 orang menjemput maut karena overdosis narkoba.
Melihat data di atas, dapat di tarik sebuah benang merah bahwa generasi muda sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba yang akan membawa dampak pada ketergantunggan terhadap obat yang bersifat adiktif tersebut. Meskipun sampai saat ini, korban ketergantungan narkoba di Indonesia  kurang signifikan dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia tetapi patut di ingat bahwa keterbukaan dan kemudahan dalam segala hal yang di sebabkan oleh perkembangan teknologi akan tetap membawa dampak yang buruk bagi pola pikir dan prilaku bagi generasi muda Indonesia.
Menyikapi persoalan di atas, Paguyuban Generasi Muda Anti Narkoba (GENEMAN) Tulungagung tergugah dan terpanggil untuk ikut menyingsingkan lengan baju dan bergandengan tangan untuk sama-sama membangun kepedulian terhadap bahaya ketergantungan narkoba. Sadar atau tidak, arus perubahan jaman yang kian mengglobal membawa aneka perubahan yang bisa mengarah kepada kebaikan sekaligus pada keburukan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu di barengi oleh nilai-nilai moral dan etika. Jika tidak di bentengi dengan nilai-nilai keagamaan, maka niscaya pola hidup yang konsumeristic, egoistic akan merambah kepada segenap generasi muda Indonesia.
Oleh karena itu, sejalan dengan bangunnya generasi muda indonesia untuk mengatakan tidak terhadap narkoba, kami datang mengetuk kepedulian semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi baik moril maupun material pada aksi kampanye gerakan anti narkoba oleh GENEMAN Tulungagung yang di harapkan bisa menjadi andalan dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar